Wednesday, January 14

Study Banding Pustaka Sampurna

Rabu – Jumat, 7 -9 Januari 2009, PT. Sampoerna Tbk dan Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI), mengadakan studi banding ke beberapa perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat di Yogyakarta. Studi banding ini diikuti oleh 45 orang dari 4 Taman Bacaan Masyarakat dan 5 Stop Over di Surabaya, 4 Taman Bacaan Masyarakat dan 5 Stop Over (“Stop Over” adalah Perpustakaan Keliling yang melayani masyarakat secara berkeliling, Stop Over ini merupakan cikal bakal dari Taman Bacaan Masyarakat yang akan mereka bangun) . di Pasuruan, yang merupakan Taman Bacaan Masyarakat yang didanai dan didampingi oleh PT. Sampoerna Tbk dan Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia.

Studi banding yang diikuti oleh relawan dan pengurus Taman Bacaan Masyarakat dalam Program Pustaka Sampoerna dimaksudkan untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan melihat Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat di Yogyakarta, selain itu untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kompetisi yang positif untuk menjadi lebih baik.

Kegiatan studi banding ini diisi dengan berbagi pengalaman, diskusi, launching Buletin JENDELA PUSTAKA dan kunjungan ke beberapa Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat di Yogyakarta.

Salah satu perpustakaan yang menjadi rujukan mereka adalah Perpustakaan Keliling Anak SATUNAMA, Perpustakaan Keliling Galang Press, Perpustakaan IVAA, PKBM “Rumpun” Kampung Badran dari Yayasan Pondok Rakyat, Perpustakaan Kota Yogyakarta, dan Perpustakaan Mitra Tema Bantul yang sebagian besar dari perpustakaan tersebut tergabung dalam Jaringan Perpustakaan Alternatif “BIBLIO”.

Dari hasil diskusi ada beberapa pertanyaan yang menarik dari mereka yang ditujukan untuk perpustakaan kita diantaranya adalah masalah sumber dana, biaya operasional, konsep volunteerism, suka duka mendampingi masyarakat dan kegiatan pendukung di masing masing komunitas yang didampingi SATUNAMA.

Perpustakaan Keliling Anak SATUNAMA juga mensosialisasikan gemar membaca dengan semboyan “MEMBACA ITU MENYENANGKAN” untuk mengubah paradigma yang ada di masyarakat saat ini bahwa “MEMBACA ITU MEMBOSANKAN”.

Pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah dapat dijadikan tempat untuk mempromosikan program-program SATUNAMA, memperluas jaringan dengan lembaga lain, adanya tukar-menukar informasi dalam mengembangkan perpustakaan komunitas, dan melatih menjadi fasilitator dibidang literasi.

Penulis: Andri

Foto: Metana

No comments:

Post a Comment

Silahkan mengisi komentar dan terima kasih atas komentar anda