Thursday, December 13

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Mas bagonk menggabungkan dua tangga
untuk memasang neonbox SATUNAMA

Keselamatan dan kesehatan kerja, apa itu?

Terkadang dalam kondisi terbatas ataupun kondisi darurat kita sering melupakan dua hal ini, yaitu keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti yang dilakukan oleh Mas Bagonk bersama dengan Om Suhono sore itu ( 5 Desember 07).

Mas bagonk menggabungkan 2 tangga yang dipinjam dari mbah slamet- duwet ( kalo gak salah )dengan seutas kawat dan memanjat dinding setinggi kurang lebih 4 meter tanpa menggunakan alat keselamatan. Bukannya melebih-lebihkan, untuk urusan panjat memanjat, mas bagonk memang jagonya. Namun ada satu hal yang sering terlupa, beliau terkadang lupa memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerjanya.

Nah pelajaran bagi kita semua di SATUNAMA, sudahkah kita memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja kita? jangan demi dalih keefektifan dan keefisienan dua hal tersebut terlupakan.

Kita bisa mulai dari hal yang kecil dulu, misalnya

1. Sebelum memanjat dinding, pastikan harness sudah terpasang sempurna

2. Sebelum menjalankan mobil, pastikan rem,bahan bakar dan oli masih dalam keadaan normal

3. Sebelum menyalakan kompor, selang gas dan tabung sudah terpasang sempurna.

dan lain sebagainya, semua bisa dimulai dari hal yang kecil dan remeh terlebih dahulu.

(edy purwaka)


Free Image Hosting
Perpustakaan Keliling Anak SATUNAMA dan Perpustakaan
Loekman Soetrisno ada di Nomer 9


Festival Literasi Indonesia itulah nama kegiatan yang baru saja diselenggarkan oleh Perpustakaan Dinas Pendidikan Nasional, Forum Indonesia Membaca, Perpustakaan UGM Yogyakarta dan Jaringan Perpustakaan Alternatif “Biblio”.


tema “Mangan Ora Mangan Maca Buku” atau dalam bahasa Indonesianya, Makan tidak makan baca buku, tema ini sebenarnya agak kurang riil, bagaimana mungkin orang akan membaca buku kalau tidak makan.

Sebagai gambaran saja, masih banyak yang beranggapan bahwa baca buku itu merupakan pekerjaannya orang yang tidak punya pekerjaan. Lhoo....
Iya,buktinya kalau di sela waktu kerja, kita kedapatan lagi membaca koran, komentar yang muncul dari rekan sekerja kita ” Baca koran melulu, gak ada kerjaan apa?”

Tapi sudahlah itu kan hanya tema, tidak usah diperdebatkan. Menurut panitia, Tujuan penyelenggaraan Festival Literasi Indonesia ini adalah meningkatkan kemitraan program sebagai tindak lanjut perkembangan minat literasi dan perpustakaan komunitas. ( sulit banget kan memahaminya,..itulah hebatnya panitia ) tujuan yang kedua adalah mendorong keberpihakkan kepada akses pengembangan kegiatan komunitas literasi, ( ini juga gak kalah sulit memahaminya ) dan sebagai media merefleksikan semangat literasi almarhum Dauzan Farook sebagai salah satu Tokoh Literasi Indonesia.

Nah, dalam kesempatan ini, Tim Perpustakaan Keliling SATUNAMA, yang konon kabarnya bergerak sebagai salah satu penggiat literasi ikut berpartisipasi mengisi stand literasi dan kreativitas untuk anak - anak dan remaja.

Seperti yang dilakukan di Jakarta, ketika even world book day, temen-temen Perpustakaan Keliling Anak SATUNAMA memperagakan berbagai macam workshop kreativitas.

Seperti workshop souvenir boneka dari tali rami, kerajinan dari kertas koran dan pengunjung stand diajak untuk mengekspresikan kreativitas seni menghias caping dengan menggunakan biji-bijian.

Selain Stand Perpustakaan Keliling SATUNAMA, ada juga yang lain, yaitu sekitar 50 stand dari instansi pemerintah, lembaga non pemerintah, perpustakaan komunitas di Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kegitan dalam rangkaian acara Festival Literasi Indonesia ini adalah : Wisata Literasi ke Perpustakaan Komunitas Mabulir dan Rumah Budaya Tembi, Pameran Komunitas Literasi dan bursa buku, Pentas Seni, Workshop, Talkshow, Launching Software Senayan 3.0, dan Malam Refleksi “Mengenang Mbah Dauzan Farook”.

Menurut refleksi dari teman-teman Perpustakaan Keliling Anak SATUNAMA, yang dikomando oleh Mbak Andri, yang menarik dari kegiatan Festival Literasi Indonesia:

1. Kegiatan ini adalah media sosialisasi lembaga dan program – program di SATUNAMA kepada masyarakat luas. ( Mobile Library sebagai Public Relation )

2. Ajang Festival Literasi seperti ini bisa digunakan sebagai media jejaring antar komunitas penggerak literasi. ( Mobile Library SATUNAMA sebagai bagian dari komunitas yang peduli kepada literasi )

3. Sebagai tolak ukur dari keberhasilan program literasi di Perpustakaan Keliling SATUNAMA. ( Seberapa besar Moblib membantu anak-anak dampingan semakin mengenal kegiatan baca tulis dan hitung )

4. Meningkatkan motivasi teman-teman Moblib sebagai penggiat literasi agar lebih kreatif dan inovatif. ( Meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan tim Pendamping Anak yang sekaligus menjadi Relawan Perpustakaan Keliling SATUNAMA )

5. Untuk membuat suatu perhelatan besar perlu berjejaring dan ada keterlibatan lembaga – lembaga lain, baik instansi/lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah serta masyarakat. ( Perlunya berjaringan dengan lembaga/instansi lain yang sejenis)

6. Lokasi penyelenggaraan kegiatan sebaiknya ditempat yang mudah dijangkau dan dikenal masyarakat luas. ( Kritik agar kegiatan selalu mempertimbangkan aspek tempat penyelenggaraan )

Sumber inspirasi : Andriyani
Dirangkum oleh : Edy Purwaka

Wednesday, December 5

Kelompok Tani Sidomakmur

Yo Poro Sedulur, Podo sengkut
Anggone nenandur
Ojo lali miliha bibit sing unggul
Yen kepingin tandurane cepet
Subur nandur mantun
Ngrabok sing teratur

Organik, kompo tindakna
Nggo ngurangi bebane
Ning keluarga, Supayane anak
Putune men mulyo
Iku pakaryan kang luhur
Mulo ayo, supaya men jujur
Supayane Dusun Suruh
Sida makmur
(Macapat, Kelompok Tani Sidomakmur )
Dusun Suruh, Kelurahan Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari merupakan daerah perbukitan di wilayah Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Daerah ini dihuni oleh 205 kepala keluarga dan sekitar 800-an jiwa. Mata pencarian utama dari pertanian. Sementara yang lainnya adalah sebagai tukang (buruh)

Dalam pendampingan rutin untuk kelompok tani di daerah tersebut, Perjalanan ke Suruh kami ( Edy dan Maman )tempuh selama 1 jam. Dari SATUNAMA ukuran jarak sampai dusun tersebut pulang pergi lebih kurang 100 km.

Mas Maman hari itu ( 4/12/07) memimpin pertemuan rutin kelompok tani Sidomakmur, dengan agenda utama adalah pembahasan mengenai Pestisida Alami dan Lumbung Benih.

Hal-hal menarik yang muncul dalam pertemuan adalah
1. Cara membuat pestisida alami
2. Bagaimana mengatasi bibit padi yang telat ditanam
3. Pengairan akan diusahakan dengan bantuan pompa air
4. Cara-cara pengendalian hama terpadu

Hal menarik lainnya, pertemuan ini diikuti oleh sejumlah petani muda dan ibu-ibu tercatat sejumlah 38 orang hadir, 13 orang diantaranya adalah wanita. Dan yang tidak kalah menariknya, kesenian macapat begitu lekat dengan kehidupan mereka, sehingga seperti tembang jawa yang dinyanyikan oleh ibu RT-pun berpesan tentang bagaimana seharusnya kita bersikap kepada lingkungan (edy)
video lengkap dari tembang ini bisa di download di http://gudangupload.com/filelink.php?filecode=ee2aac9147f59c3eb27f7e1f209da503, dengan format 3gp. Ukuran file cukup besar sekitar 1,66MB

Rembug warga - "Konco Tani" mendiskusikan Pengendalian Hama Terpadu

Alami - Pestisida dimasukkan di dalam drum dan didiamkan selama 2 minggu





Monday, December 3

Banjir

Perpustakaan Keliling Kembali Basah,

Hari minggu ( 1 Desember 2007) Team moblib kerjabakti massal membersihkan ruangan nuvo yang basah akibat hujan malam sebelumnya. Beberapa koleksi buku mengalami kerusakan.

Adapun benda di ruangan yang basah adalah, Buku, Karpet dan Monitor komputer. Kejadian ini mengulangi kejadian serupa yang terjadi awal tahun 2007 lalu. Sedangkan benda yang masih kering, sementara diungsikan di ruangan PEP.

Kepada Team moblib yang sudah bekerja keras menyelamatkan benda-benda inventaris. bravo buat kerja keras teman-teman.


buntung--Buku yang masih terselamatkan dijemur di kursi buntung


berat--Tidak hanya buku yang mandi, Karpet juga kena giliran


Cari angin --Kondisi buku dipastikan 50% rusak

Usulan dan saran, Tips menghadapi kejadian serupa
1. Jangan meletakkan buku di lantai
2. Jauhkan benda yang rawan air dari dekat jendela
3. Buku yang basah jangan langsung dijemur, tapi halaman yang lengket dipisahkan dulu dalam keadaan basah baru di jemur