Tuesday, June 2

Kegiatan Perpustakaan Keliling Anak di mata Ratna Yuniastuti

Kunjungan Perpustakaan keliling Di dusun Terong dan dusun Suruh
oleh : Ratna Yuniastuti

Menyenangkan!
Itu adalah kata pertama yang ada di pikiran saya ketika melewati pegunungan yang jalannya cukup membuat dag dig dug. Pemandangannya masih alami sekali meskipun harus waspada ketika ingin menikung atau turun dan naik.

Hal yang kedua, sebuah kekaguman muncul di benak saya ketika melihat orang-orang yang ada di desa Suruh yang akan mengikuti penyuluhan mengenai lahan yang dipimpin oleh Mas Maman. Mereka antusias sekali.. Bapak-bapak yang sudah sepuh pun menyempatkan diri untuk menghadiri penyuluhan yang di dalamnya terdapat diskusi tersebut.

Saya belum pernah mengetahui bagaimana cara orang-orang pegunungan mengolah lahan mereka. Satu hal yang saya tahu sejak sekolah dasar adalah mereka menggunakan sistem terasiring. Saya tetarik dengan perbincangan mereka tentang lahan yang baik itu bagaimana dan cara yang dilakukan apa supaya lahan menjadi lebih berkualitas. Menyenangkan mempelajari hal yang baru dan mengenal orang baru terutama dari pedesaan (atas) yang masih kental sifat kekeluargaan mereka, berbeda dengan sebagian orang yang saya temui di bawah -di lingkungan saya-.

Dari desa suruh saya juga belajar bahwa masyarakat di sana bisa membaur antara orang muda dan tua untuk membangun desa mereka. Saya mengamati itu ketika mereka berdiskusi. Semua anggota dalam kelompok tersebut mencoba untuk mengemukakan pendapat mereka. Entah itu tua atau muda yang pasti pendapat mereka dihargai oleh anggota yang lain. Ini sebuah hal yang berharga untuk saya karena terkadang terlalu sulit menyatukan pemikiran yang muda dan yang tua.

Di Dusun Terong

Anak-anak muda di dusun ini pertama kali terlintas di pemikiran saya melalui penampilan mereka yang sudah bergaya kota. Berbeda dengan remaja di Desa Suruh. Mereka juga lebih berani 'ngomong'. Boleh jadi karena mereka sudah merasa dewasa. Menurut salah satu dari kelompok Kambing ketika saya menanyakan mengapa dia mengatakan kelompoknya masih kecil-kecil, itu karena sebagian besar kelompok Kucing lulusan SMA sedangkan kelompoknya masih SMP dan SMA.

REKOMENDASI

Menurut saya, bisa dicoba perpustakaan yang diawali dengan bacaan yang lebih banyak untuk anak-anak terlebih dahulu. Mengingat di sana banyak anak-anak dan ada yang mengatakan bahwa kadang-kadang perpustakaan tutup jadi tidak bisa meminjam buku. Sistem peminjaman pun belum tertib. Ada yang mengatakan kalau ada yang belum mengembalikan buku, ya, sudah biarkan saja. Lama-lama buku-buku bisa habis dibawa anak-anak.

Melalui perpustakaan yang rencananya akan diadakan di sana ini, dapat juga melatih mereka untuk tertib, belajar bekerja sama, dan belajar untuk membangun dari awal perpustakaan yang mereka inginkan dan bagaimana mengembangkan perpustakaan tersebut dan mereka tidak hanya menuntut fasilitas seperti yang mereka paparkan pada waktu diskusi. Apabila para remaja karang taruna sudah benar-benar tertarik, maka, dapat lebih ditambah lagi dengan buku-buku untuk mereka

No comments:

Post a Comment

Silahkan mengisi komentar dan terima kasih atas komentar anda