Tuesday, October 21

World Food Day

HARI PANGAN SEDUNIA
DI PERINGATI DI GUNUNG KIDUL

Bertempat di kompleks Kantor Lurah Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, 16-18 Oktober 2008, SATUNAMA bersama dengan warga Desa Hargomulyo mengadakan sebuah kegiatan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia. Tema yang diambil adalah Hamemayu Hayuning Bawana. (Pelestarian Alam dan Budaya Pertanian Organik Demi Terwujudnya Pangan, Iklim & Energi yang Sehat)
Peringatan ini dimaksudkan untuk mengkampanyekan kepada khalayak luas mengenai pentingnya penanganan terhadap permasalahan pangan yang saat ini mulai rawan. Salah satu penyebabnya adalah akibat dari masih tingginya ketergantungan Negara kita terhadap berbagai produk pertanian yang berbasis impor.




Tercatat beberapa perwakilan petani dari Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hasil signifikan dari kegiatan ini adalah munculnya rumusan pernyataan sikap dan tuntutan petani guna mewujudkan ketahanan pangan.

Tekad tersebut diwujudkan dengan ditanda-tanganinya pernyataan sikap tersebut oleh para petani yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Butir-butir pernyataan sikap untuk mewujudkan kedaulatan pangan diwujudkan melalui
- Pengelolaan sumber-sumber produksi
- Pengembangan pola produksi
- Gerakan pola konsumsi
- Pengembangan pola distribusi
- Penguatan kelembagaan tani


Bupati Gunung Kidul- Suharto,S.H berdialog
dengan peserta pameran produk lokal dalam
peringatan HPS ke-28 di Kec.Gedangsari

Sementara itu, kesibukan di bagian luar diwarnai oleh pameran produk pertanian organik dari kelompok-kelompok tani dampingan SATUNAMA. Produk yang ditampilkan antara lain, benih padi lokal, makanan yang terbuat dari bahan lokal, minuman kesehatan tradisional.

Untuk memeriahkan acara, diadakan berbagai hiburan rakyat,seperti wayang kulit, campur sari, incling dan pemutaran film pada malam hari. Sedangkan lomba-lomba yang diadakan antara lain adalah lomba memasak menggunakan bahan pangan lokal, lomba benih lokal dan lomba untuk anak-anak.

Suasana di depan pintu masuk tidak kalah meriah, karena di sana tampak anak-anak sekolah dengan antusias membaca dan berdiskusi mengenai isi buku yang dibawa oleh Tim Perpustakaan Keliling untuk anak.

Banyak hal unik yang bisa ditemukan dalam kegiatan ini, antara lain pengunjung dapat melihat dan berdiskusi dengan petani mengenai benih-benih lokal yang saat ini mulai langka, Selain itu juga dapat ditemukan bibit-bibit tanaman seperti, cengkeh, manggis, kentang dan masih banyak lainnya.







Secara umum dapat dikatan bahwa peringatan Hari Pangan Sedunia atau World Food Day yang ke-28 berjalan sesuai dengan baik dan sesuai dengan rencana.

Hal penting yang perlu dicatat, dalam forum ini telah terjadi upaya yang mempertemukan antara petani dengan pembuat kebijakan. Hal seperti ini perlu terus menerus didorong, agar dalam setiap keputusan pemerintah mempunyai keberpihakan pada petani.

Selain itu juga perlu dipikirkan sebuah cara untuk mengajak kaum muda menjadi petani sebagai bagian dari proses pertanian yang berkelanjutan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan mengisi komentar dan terima kasih atas komentar anda