Di pegunungan Hargowilis, tidak jauh dari Waduk Sermo, pada tahun 2006 berdiri radio komunitas yang diberi nama Murakabi. Radio Murakabi yang menghuni frekuensi 107,8 FM muncul karena keprihatinan beberapa mantan anak muda yang merasakan renggangnya tali silaturahmi sejak adanya Waduk Sermo.
Radio SATUNAMA yang selama ini menjadi mitra Radio Murakabi banyak terlibat dalam pendirian, pelatihan, dan support program siaran. Hampir memasuki usia 3 tahun, Radio Murakabi merasa memerlukan nafas segar untuk mewarnai siarannya. Untuk itu pengelola Radio Murakabi bekerjasama dengan Radio SATUNAMA melakukan pelatihan penyiaran radio dengan sasaran pelajar sekolah yang ada di Kecamatan Kokap, Kulon Progo. Maka dipilihlah 3 sekolah yang berada di Kecamatan Kokap, yaitu SMPN 1 Kokap, SMPN 2 Kokap, dan SMAN Kokap. Sebanyak 24 siswa dari ketiga sekolah menengah tersebut mengikuti kegiatan pelatihan penyiaran radio selama 2 hari (19-20 Desember 2008). Pelatihan diadakan di SMPN 2 Kokap tidak jauh dari lokasi Radio Murakabi. Pengalaman luar biasa kami (Nurul dan Rommy) dapatkan ketika berhadapan dengan siswa SMP dan SMA. Untuk menghilangkan kesan belajar formal, ruang kelas diubah settingnya. Selama 2 hari materi pelatihan benar-benar disampaikan dengan suasana bermain dan belajar tentang siaran radio. Selama 2 hari, para siswa peserta pelatihan mendapatkan materi dan praktik dasar-dasar penyiaran radio, termasuk praktik bersiaran di Radio Murakabi. Saat diajak ke studio Radio Murakabi untuk mencoba bersiaran secara langsung, tampak wajah-wajah yang begitu menikmati suasana siaran yang selama ini hanya bisa didengar dari pesawat radio. Bahkan para guru yang ikut mendengarkan siaran peserta pelatihan tidak menyangka kalau selama 2 hari para siswa sudah berani bersiaran layaknya penyiar radio yang sudah berpengalaman. Sangat terasa kalau cara belajar saat pelatihan jauh berbeda dengan kegiatan belajar saat jam sekolah formal. Para peserta seperti ketagihan dan menginginkan agar ada pelatihan penyiaran radio lanjutan yang diadakan Radio Murakabi dan Radio SATUNAMA.
Radio SATUNAMA yang selama ini menjadi mitra Radio Murakabi banyak terlibat dalam pendirian, pelatihan, dan support program siaran. Hampir memasuki usia 3 tahun, Radio Murakabi merasa memerlukan nafas segar untuk mewarnai siarannya. Untuk itu pengelola Radio Murakabi bekerjasama dengan Radio SATUNAMA melakukan pelatihan penyiaran radio dengan sasaran pelajar sekolah yang ada di Kecamatan Kokap, Kulon Progo. Maka dipilihlah 3 sekolah yang berada di Kecamatan Kokap, yaitu SMPN 1 Kokap, SMPN 2 Kokap, dan SMAN Kokap. Sebanyak 24 siswa dari ketiga sekolah menengah tersebut mengikuti kegiatan pelatihan penyiaran radio selama 2 hari (19-20 Desember 2008). Pelatihan diadakan di SMPN 2 Kokap tidak jauh dari lokasi Radio Murakabi. Pengalaman luar biasa kami (Nurul dan Rommy) dapatkan ketika berhadapan dengan siswa SMP dan SMA. Untuk menghilangkan kesan belajar formal, ruang kelas diubah settingnya. Selama 2 hari materi pelatihan benar-benar disampaikan dengan suasana bermain dan belajar tentang siaran radio. Selama 2 hari, para siswa peserta pelatihan mendapatkan materi dan praktik dasar-dasar penyiaran radio, termasuk praktik bersiaran di Radio Murakabi. Saat diajak ke studio Radio Murakabi untuk mencoba bersiaran secara langsung, tampak wajah-wajah yang begitu menikmati suasana siaran yang selama ini hanya bisa didengar dari pesawat radio. Bahkan para guru yang ikut mendengarkan siaran peserta pelatihan tidak menyangka kalau selama 2 hari para siswa sudah berani bersiaran layaknya penyiar radio yang sudah berpengalaman. Sangat terasa kalau cara belajar saat pelatihan jauh berbeda dengan kegiatan belajar saat jam sekolah formal. Para peserta seperti ketagihan dan menginginkan agar ada pelatihan penyiaran radio lanjutan yang diadakan Radio Murakabi dan Radio SATUNAMA.
Betul mas.. regenerasi merupaka "keharusan"
ReplyDeleteTingkat persaingan Radio makin ketat aja, Tp menurut saya radio Komunitas tetap masih perlu..
Mungkin bebereran kayak Blog-Blog kali..