Monday, March 30

Training Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya


Mengapa pendidikan tinggi semakin mahal dan sulit diraih oleh kalangan masyarakat bawah? Mengapa pekerjaan dengan upah yang layak tidak bisa dinikmati oleh banyak orang dan mengapa biaya kesehatan semakin tidak terjangkau bagi kaum miskin ?
Siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut. Selama enam hari, permasalahan Inilah yang akan dikritisi dan coba ditemukan jawabannya oleh sebanyak 34 orang peserta ( Perempuan : 12 ) dari Muncar dan Gunung Kidul.

Melalui program mengembangkan masyarakat madani melalui kerjasama lintas iman dan lintas budaya, bertempat di ruang kelas, Yayasan Kesatuan Pelayanan Kerjasama (SATUNAMA) tanggal 30 Maret - 4 april 2009, diadakan pelatihan Hak- Hak Ekonomi,Sosial dan Budaya.

Tuntutan pemenuhan hak ekonomi, social dan budaya mendesak untuk diwujudnyatakan oleh pemerintah, oleh karena itu perlunya terus menerus diupayakan mendorong pemerintah agar tidak lalai akan kewajibannya terhadap rakyat.


Peserta yang datang untuk berlatih selama 6 hari di SATUNAMA adalah teman-teman muda dari Banyuwangi dan Gunung kidul yang menurut pelaksana kegiatan FF.Sri Purwani, merupakan kader masyarakat dilingkaran ke -2 dari desa Beji,Ngawen dan desa Kedungrejo,Muncar




Keluaran yang diharapkan

1.Memperluas wawasan para kader lokal dan organiasi masyarakat sipil, perangkat desa dan tokoh masyarakat mengenai hak ekonomi social dan budaya
2.meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran individu, organisasi masyarakat sipil dan perangkat desa dalam perwujudan hak ekosob.
3.mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekosob di tengah pluralisme
4.memperkuat peran individu dan ormas sebagai pemantau pemerintah dalam pemenuhan hak ekosob.

Untuk meningkatkan daya kritis mereka, narasumber berikut akan menemani dan berbicara di depan peserta Revrisond Baswi (Pengenalan HAM Ekosob), Eko Prasetyo (Pengenalan Konsep HAM dan Ruang lingkupnya) , Savic Alilha ( Kebijakan dan dan Pelanggaran terhadap Hak Ekosob) Gunawan ( Peran Ekosob dalam menghentikan Pelanggaran HAM Ekosob)

(dinamika kelompok, berupa perkenalan balon, dilakukan bersama antara kelompok dari Gunung Kidul dan Kelompok Banyuwangi )



Wednesday, March 25

Sudut-suduh Kurang Jelas di West Office Building

Siang yang begitu panas membuat sebagian orang merasa tidak kerasan tinggal terlalu lama dalam ruangan, termasuk saya yang siang ini (rabu 25 maret 2009) kepanasan.

Setelah mengambil segelas air putih, saya sempatkan melangkah ke sambail ruangan yang ditempati oleh rekan-rekan moblib, di kantor barat. Pandangan saya terpaku pada tumpukan barang yang disorganized.


(kumpulan barang-barang yang kemungkinan besar masih bisa dimanfaatkan )

Tampak di atas barang-barang yang kemungkinan besar merupakan sisa dari kegiatan teman moblib beberapa waktu lalu, terdiri dari kompor, tempat cat, pralon dan angklung. terlihat pula dua tempat sampah, dimana salah satunya hampir penuh. Tidak terlalu jelas kapan jadwal pengosongan tempah sampah tersebut.



( Hmm...galon,angklung,pralon,besek,tempat cat,botol..tumplek blek)

Dari sudut yang ini lebih tampak, ternyata ada juga bekas galon aqua yang nongkrong di dekat jendela. Pemandangan ini jelas tidak menguntungkan, dibandingkan dengan kantor utama yang relativ lebih tertata, mengingat sebagai muka depan kantor, suasana di kantor barat cederung lebih "ekspresif" dalam peletakkan barang-barang.


(Ban bekas,masih bernilai ekonomiskah ? )

Mau bukti? lihatnya tumpukkan ban bekas yang diletakkan di bawah kursi. Sebelumnya ban bekas ini dibiarkan tergeletak di bawah pohon rambutan, tetapi atas insiatif staf yang sadar terhadap kesehatan ( musim hujan ban bekas digenangi air ) maka ban tersebut diletakkan di bawah kursi.

Entah karena penghuni kantor barat sudah terbiasa, merasa nyaman ataupun cuek. kondisi barang yang disorganized ini sebaiknya segara diantisipasi supaya, kesan rapi,bersih dan sehat selalu tercermin di lembaga ini.






Facebook..Fesbuk...FB..SATUNAMA Grup di FB



Pelahan tapi pasti virus facebook mulai menjangkiti rekan-rekan staf SATUNAMA. Tidak mengherankan karena melalui situs ini memungkinkan kita menemukan teman baik di sekolah dasar maupun perguruan tinggi yang telah lama berpisah..




Tulisan ini tidak ingin mengkritis atau memuji dampak dari FB. Mengingat sudah banyak tulisan yang mengulasnya. Melaui tulisan ini, penulis ingin mengajak rekan-rekan yang sudah mempunyai account FB dan telah bergabung di grup Grup FB SATUNAMA, diharapkan agar dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan yaitu forum diskusi. Di dalamnya kita bisa mendiskusikan hal apa saja. mulai hal ringan hingga yang sedikit berat.



Tercatat sudah sekitar 37 Orang bergabung dengan grup FB SATUNAMA, namun...hanya ada 3 topik diskusi yang dibicarakan dalam forum. itu pun menurut penulis belum mendapatkan respon yang cukup baik.

Sebagian anggota grup mungkin masih memandang FB sebagai sarana bersenang-senang ( dan itu-pun saya amini) Namun dengan sedikit upaya dan niat, grup ini 'insya allah' mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi rekan-rekan staf. semoga ::..ed



Kreatif dan Inovatif

Berikut adalah kutipan dari sebuah milis, dikirimkan ke milis duwet oleh pak Frans, selamat merenungkan. be creative and innovative


Seorang anak laki2 tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: 'Saya buta, tolong saya.' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.

Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata.. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis. Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?'

Pria itu berkata, 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda.' Apa yang ia telah tulis adalah: 'Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.' Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja?


Tentu arti kedua tulisan itu sama, yaitu bahwa anak itu buta. Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta.. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat. Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif?


Moral dari cerita ini:

Bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. Jadilah kreatif. Jadilah innovatif. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.

Ajaklah orang-orang lain menuju hal-hal yang baik dengan hikmat. Jalani hidup ini tanpa dalih dan mengasihi tanpa rasa sesal. Ketika hidup memberi engkau 100 alasan untuk menangis, tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk tersenyum.

Hadapi masa lalumu tanpa sesal.Tangani saat sekarang dengan percaya diri.

Bersiaplah untuk masa depan tanpa rasa takut.Peganglah iman dan tanggalkan ketakutan.


Orang bijak berkata, 'Hidup harus menjadi sebuah proses perbaikan yang terus berlanjut, membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan... Jika engkau ingin menjalani hidup tanpa rasa takut, engkau harus memiliki hati nurani yang baik sebagai tiketnya.


Hal yang terindah adalah melihat seseorang tersenyum..

Tapi yang terlebih indah adalah mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya! !!


==

Here is a quote from a mailing list, sent to the Duwet mailing list Duwet by Frans, happy ponder. be creative and innovative
---
A boy with a hat is sitting in the building, near the build. He set a board that reads: 'I'm blind, I help'. There are only a few pieces of money in the hat.

A man walking through the children. He took some money from his pocket and drop it hat. Then he took board, and write a few words on the other side of that boar. The man put the board back, so that people can see new words. Not long after that hat is fully charged. The more people give money to children is blind.

In the Afternoon the man who changed the words on the board have come to see the how was the boy. From thet step, the children recognizes him and said, 'Mister you have posts something in my board this morning? What was you wrote? "

The man said, 'I only write the truth. I deliver what you've written in a different way " What he has written is: 'Today is a beautiful day and I can not see. " Is the meaning of in the first board with the second fact is the same?

Ofcourse the second meaning is the same with the previous message, that the boy is blind. However, any message that say that only the first child is blind .. Meanwhile, the second message told that the people are extremely lucky that they can see. Do we need to see that surprised both more effective?

Moral of this story:

Be grateful for all that you have. Be creative. Be innovatif. Think of a different perspective and positive.




Wednesday, March 18

Persiapan Workshop Nasional



Bertepatan dengan peringatan hari Bumi 2009, divisi People Empowerment Program (PEP) SATUNAMA yang mempunyai program yang berkaitan erat dengan kelestarian lingkungan hidup, bermaksud mengadakan acara workshop nasional dan expo.


Persiapan sudah di mulai di sana-sini dan berikut adalah Notulensi Rapat “Workshop Nasional” di SATUNAMA yang bertempat di ruang kelas kecil, wisma utama.


Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur, Kepala Divisi Finance and Administration (FIAD), peserta : Frans Tugimini, Purwaharsanto, Mg. Setyowati, Widada Prayitna, Asmiarsi, Esti Sumarah, Kantri, Hanny Kusuma, Genie, Nurul Purnama, Ismadi.


Beberapa hal yang sudah diputuskan dalam rapat persiapan ini adalah kegiatan Workshop Nasional akan dilaksanakan Rabu, 22 April 2009


Kepanitiaan

  • Penanggung jawab : Direktur
  • Ketua/Koord : Mia
  • Sekretaris : Andri, Tatik
  • Bendahara : Bu Esti, Yani
  • Sie Publikasi : Nurul, Rommy, Edy
  • Sie Dekorasi : Iskak, Volunteer Moblib (Stephanus dan Metana)
  • Sie Konsumsi & Akomodasi: Dwi, Anik, Tia, Gusdiman, Atun
  • Sie Among Tamu : Ami, Vena, Eny
  • Sie Expo : Nugraha, Kantri
  • Sie Acara : Geni, Wangsit, Hanny
  • Sie IT dan Perlengkapan : Tampah, Bagong, Ismadi
  • Sie Security dan parkir : Suhono, Wanto

Usulan Tema:

Memetri Bumi, Petani Mukti.


Expo


1. Benih lokal

2. Kerajinan

3. Makanan lokal


Wednesday, March 4

Rangkuman Kejadian Februari - Maret 2009


Kegiatan Februari di SATUNAMA


Februari,26
Suryanto (FIAD) mengalami kecelakaan ( menyerempet penyebrang jalan ) di Ringroad Demakijo. Kejadian itu terjadi pada malam hari saat beliau sedang mengendarai motor dalam perjalanan pulang ke Kulonprogo. Akibat dari kejadian itu, beberapa anggota tubuh mendapatkan Jahitan. Tim SATUNAMA ( direktur dan perwakilan, Rabu 4 Maret, telah membezoek mas Sur di lereng bukit menoreh )

Februari, 27
Pada tanggal 27 Februari 2009, telah lahir putri ke- 2 Pak Wid, yang bernama Gabrielle Aubrey Wikaningtyas, seluruh keluarga besar SATUNAMA Ikut berbahagia semoga kasihNya selalu melimpah.

Februari, 28
Sabtu 28 Februari telah diadakan tour ke-2 SWAN Club, di daerah gunung kidul. Selama bulan Februari SWAN Club. ( Satunama Wanderer Club ) telah melakukan kegiatan rutin setiap hari Sabtu. Berakhir pekan bersama bersama sambil berjalan sehat di lingkungan pedesaan adalah tujuan kegiatan utama kegiatan ini. Tujuan lainnya adalah mencari kebugaran fisik dan jiwa di sela-sela kegiatan yang penuh dengan tantangan.